Pada artikel Konsep Koding kali ini, Konsep Koding akan berbagi tutorial mengenai Docker, di Tutorial Series Docker pertama pada Series Docker Bahasa Indonesia ini kita akan berkenalan dengan Docker. 

Tutorial Docker: Pengenalan Mengenai Docker: Container, Images


Apa Itu Docker?

Docker adalah platform open source yang memungkinkan pengembang untuk membangun, menyebarkan, menjalankan, memperbarui, dan mengelola container—komponen standar yang dapat dieksekusi yang menggabungkan kode sumber aplikasi dengan pustaka sistem operasi (OS) dan dependensi yang diperlukan untuk menjalankan kode tersebut di lingkungan apa pun.

Container menyederhanakan pengembangan dan pengiriman aplikasi terdistribusi. Mereka menjadi semakin populer saat organisasi beralih ke pengembangan cloud-native dan lingkungan multicloud hybrid. Pengembang dapat membuat container tanpa Docker, dengan bekerja secara langsung dengan kemampuan yang ada di Linux dan sistem operasi lainnya. Tetapi Docker membuat containerisasi lebih cepat, lebih mudah, dan lebih aman. Pada tulisan ini, Docker melaporkan lebih dari 13 juta pengembang menggunakan platform.

Docker juga merujuk ke Docker, Inc. perusahaan yang menjual versi komersial Docker, dan ke proyek sumber terbuka Docker tempat Docker, Inc, dan banyak lainnya organisasi dan individu lain berkontribusi.


Apa itu Docker Image?



Docker images adalah file yang digunakan untuk mengeksekusi kode dalam wadah Docker. Image Docker bertindak sebagai seperangkat instruksi untuk membangun wadah Docker, seperti template. Image Docker juga bertindak sebagai titik awal saat menggunakan Docker. Image sebanding dengan snapshot di lingkungan mesin virtual (VM).


Apa Itu Docker Container?



Container adalah unit standar perangkat lunak yang mengemas kode dan semua dependensinya sehingga aplikasi berjalan dengan cepat dan andal dari satu lingkungan komputasi ke lingkungan komputasi lainnya. Images kontainer Docker adalah paket perangkat lunak yang ringan, mandiri, dan dapat dieksekusi yang mencakup semua yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi: kode, runtime, alat sistem, pustaka sistem, dan pengaturan. Image container menjadi container saat runtime dan dalam kasus container Docker – gambar menjadi container saat dijalankan di Docker Engine. Tersedia untuk aplikasi berbasis Linux dan Windows, perangkat lunak kemas akan selalu berjalan sama, terlepas dari infrastrukturnya. Container mengisolasi perangkat lunak dari lingkungannya dan memastikan bahwa ia bekerja secara seragam meskipun ada perbedaan misalnya antara pengembangan dan pementasan. Kontainer Docker yang berjalan di Docker Engine:

  1. Standar: Docker menciptakan standar industri untuk container, sehingga dapat dibawa-bawa di mana saja
  2. Ringan: Kontainer berbagi kernel sistem OS mesin dan oleh karena itu tidak memerlukan OS per aplikasi, mendorong efisiensi server yang lebih tinggi dan mengurangi biaya server dan lisensi
  3. Aman: Aplikasi lebih aman dalam container dan Docker menyediakan kemampuan isolasi default terkuat di industri


Mengapa Docker?

Bayangkan jika kita memiliki banyak project dengan environment yang berbeda, apakah kita akan menggunakan banyak server/komputer, tentu saja tidak karena cost nya akan sangat besar. 

Mungkin kita bisa menggunakan Virtual Box atau VM Ware namun kita tahu VM ware memiliki size yang sangat besar dan tidak efisien dan tidak hemat. 

Nah, karena hal di atas maka munculah Docker sebagai solusi.